Entri Populer

Jumat, 19 Agustus 2011

Fall In Love - i hope you know what i feel


Dia tidak pernah begitu dekat denganku.
Dia tidak pernah memberiku apa-apa.
Dia tidak mengatakan sesuatu yg indah untukku.
Dia tidak begitu mengenalku, bahkan mungkin dia tidak peduli dan tidak pernah ingin tahu.
Dia bahkan mungkin tidak pernah memandangku dengan cara yang sama seperti aku memandangnya.
Dia hanya diam, tanpa ada kata-kata, duduk dan sibuk di dunianya sendiri, bergelut dengan hal-hal yang dia sukai, kegemaran dan hobinya, kehidupannya.

Dia sangat menutup diri.
Dan dari jauh aku melihatnya, memperhatikannya, tanpa dia tahu.
Aku tak bisa berhenti melihatnya, kapan pun disela-sela waktuku.
Dia sungguh-sungguh menarik perhatianku.
Aku coba memasuki dunianya, melihat, dan merasakan.
Aku mencari tahu segala sesuatu tentang dirinya tanpa dia sadari.
Aku semakin tertarik.

Ada perasaan senang saat aku melihatnya.
Melihat wajahnya, senyumnya, tawanya, cara bicaranya, ekspresi wajahnya, sikapnya, tingkah lakunya, tindakannya, karakternya, kehidupannya.
Tidak ada yang tidak kusuka darinya.
Baru pertama kali aku melihat seseorang seperti ini.
Terkadang saat aku melihatnya, aku menjadi sangat lemah.
Saat tanpa sengaja dia melihat ke arahku walau cuma sedetik, aku seperti kesetrum, rasanya mau meleleh saat itu juga.
Aku menjadi sangat lemah dihadapannya.

Saat dia memanggil namaku walau sangat jarang, berbicara padaku walau hanya beberapa kata, kaki dan tanganku gemetar, aku berusaha menutupinya sekuat mungkin agar dia tidak tahu.
Seluruh kekuatanku hilang tetapi aku sangat senang.
Aku bahkan tidak bisa menjadi diriku sendiri saat aku didekatnya.
Tanpa kata-kata, dia membuatku menyukainya.
Aku berteriak bahwa aku menyukainya, tapi tentu saja dia tidak akan bisa mendengarnya, karena aku hanya mampu berteriak dalam hati.

Belakangan aku bahkan menyadari ternyata aku punya rasa cemburu, perasaan ini sangat mengangguku. Saat seperti itu aku segera berpaling, aku menutup mata dan telingaku rapat-rapat. Aku tidak mau melihat dan mendengar apa-apa, agar aku tidak bertambah sakit. Karena sebesar apapun rasa kesalku saat itu, aku sendiri yg harus menahannya.


Dia seperti bintang yang sangat terang.
Aku berusaha meraihnya dan menyimpannya untuk diriku sendiri.
Tapi aku sadar aku takkan pernah bisa meraih bintang yang sangat terang itu.
Aku tidak cukup kuat dan tidak cukup berani.
Aku bahkan berusaha menutupi ini.
Aku berusaha membuat posisi yang aman antara aku dan dia.
Aku selalu mundur satu langkah saat dia mulai merasa aneh dengan sikapku.
Agar dia terus merasa nyaman di tempatnya, agar dia tidak pergi menjauh. Dan agar aku tetap bisa melihatnya.

Walau terkadang ada perasaan ingin menjadi salah satu orang yang sangat dekat dengannya, orang yang berbagi cerita dengannya, orang yang mendengar keluh kesah dan suka yang dialaminya, menjadi seseorang yang menjadi teman tertawanya, menjadi teman berfikirnya, menjadi salah satu orang yang penting untuknya.


Tapi aku segera tersadar. Aku menahan diri. Aku menyakiti hatiku sendiri.
Aku tetap berusaha berdiri ditempatku, menutupi diriku, namun tetap melihatnya.
Aku hanya bisa melihatnya dan akan terus melihatnya sambil berteriak dalam hati “aku menyukaimu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar